Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Posyandu Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Main Article Content
Abstract
Stunting bukan kondisi yang mengancam jiwa, namun tidak dianggap sebagai masalah oleh Sebagian besar masyarakat. Pemanfaatan posyandu mempermudah akses pelayanan Kesehatan ibu dan anak. Upaya pencegahan stunting salah satunya dengan deteksi dini stunting di posyandu melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan. Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui faktor risiko melalui kegiatan posyandu. Metode berupa kegiatan pendampingan yang berkelanjutan pada sasaran ibu hamil, ibu pascasalin, bayi dan baduta. Tahapan kegiatan mulai dari kolaborasi dengan tim pendampingan keluarga dan mahasiswa, kunjungan rumah, motivasi pemanfaatan posyandu untuk deteksi dini stunting. Hasil kegiatan diketahui dari 10 ibu hamil, terdapat 5 ibu yang memiliki faktor risiko stunting meliputi hipertensi, anemia, penurunan berat badan, jarak kehamilan dekat, TBC, ODGJ, dan Riwayat preeklamsia. Pada ibu nifas dari 2 orang, 1 diantaranya memiliki faktor risiko stunting kompleks meliputi tidak ASI eksklusif, stress pascakelahiran operasi Caesar, dan hipertensi. Status gizi bayi dan baduta diketahui gizi normal sebanyak 25, berisiko gizi lebih 3, gizi lebih 3, gizi kurang 1, dan gizi buruk 1. Sebagian besar masyarakat telah memanfaatkan posyandu dengan baik, rutin melakukan penimbangan berat badan dan tingi badan anak. Kegiatan evaluasi dan monitoring dilakukan melalui kunjungan rumah dan pesan singkat. Mengingat perbedaaan tingkat pendidikan maka mempengaruhi persepsi dan pemahaman masyarakat sehingga perlu dilakukan pendampingan berkelanjutan pada keluarga berisiko untuk tetap diberikan edukasi pentingya ASI, pemeriksaan kehamilan, higienitas yang baik.
Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Pemanfaatan Posyandu, Stunting