PROMOSI KESEHATAN: EDUKASI GERD PADA GEN Z DAN MANFAAT TERAPI BEKAM UNTUK KESEHATAN TUBUH
Main Article Content
Abstract
Di Asia, termasuk Indonesia, kasus GERD secara historis lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Barat. Pada tahun 1997, hanya sekitar 5% populasi di Indonesia yang didiagnosis dengan GERD. Namun, seiring perubahan gaya hidup modern, seperti peningkatan konsumsi makanan cepat saji, kebiasaan merokok, dan peningkatan angka obesitas kasus GERD meningkat menjadi 13,13% setiap tahunnya. Generasi Z memiliki pemahaman teknologi yang tinggi, tetapi mereka juga lebih rentan terhadap risiko kesehatan yang disebabkan oleh gaya hidup yang serba cepat dan tekanan sosial yang tinggi . Stres yang dialami oleh Generasi Z, baik karena faktor akademik maupun sosial, dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk GERD. Oleh karena itu, penting bagi promosi kesehatan untuk memanfaatkan teknologi digital yang familiar bagi Generasi Z untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang relevan dan dapat diakses dengan mudah. Pada kegiatan ini dilakukan pada 22 September 2024 di STIKESMUS. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini berupa edukasi GERD dan skrining Kesehatan berupa cek GDS dan Asam urat, serta pemberian terapi bekam. Prosedur yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini antara lain pemeriksaan asam urat dan GDS dan penyuluhan kesehatan. Media yang digunakan adalah poster dan menampilkan Presentasi Power Point (PPT). Dilanjutkan dengan edukasi tentang GERD menjelaskan penyebab GERD , memberikan penjelasan tentang gejala dan komplikasi GERD. Kegiatan ini bermanfaat untuk edukasi secara berkala mengenai GERD.